SKK Migas Mudahkan Regulasi Fiskal Bagi Calon Peminat Cekungan Migas

SKK Migas Mudahkan Regulasi Fiskal Bagi Calon Peminat Cekungan Migas SKK Migas Mudahkan Regulasi Fiskal Bagi Calon Peminat Cekungan Migas

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas mau memberi kemudahan regulasi fiskal bagi calon perusahaan akan berminat bagi mengelola cekungan migas dari wilayah tersingkap atau open area.

Deputi Eksplorasi, Pengembangan bersama Manajemen Wilayah Kerja SKK Benny Lubiantara mengatakan, pihaknya akan memberikan rekomendasi insentif. Satu diantaranya melainkan menyisir sistem kontrak ada cost recovery dan gross split. Insentif bisa berupa tambahan split untuk kontraktor agar lebih ekonomis.

"Term and condition untuk open area ini lebih mudah karena bisa menawarkan aturan baru. Penawaran term and condition sudah lebih baik," kata Benny atas Kantor SKK Migas Jakarta, Rabu (17/5).

SKK Migas mendapati sumberdaya minyak 23,6 billion barel oil atau BBO selanjutnya gas 271,4 kaki kubik (TCF) dari 26 cekungan open area. Adapun tiga area potensial untuk minyak berada di cekungan Sumatera Selatan demi potensi sumber daya 3,5 BBO, cekungan Sumatera Utara 2,7 BBO selanjutnya cekungan Jawa Timur 2,7 BBO.

Sementara bagi tiga potensi cekungan teratas bagi gas berada dempet cekungan Bintuni dengan potensi sumber daya 72,7 TCF, cekungan Sumatera Utara 51,3 TCF, mendampingi cekungan Aru-Tanimbar sebesar 23,7 TCF.

Pemberian insentif tersebut pula merupakan menyimpang satu upaya demi meningkatkan kegiatan eksplorasi. Menurut Benny, merupakan tulang punggung demi meningkatkan produksi migas nasional hadapan tahun 2030, sekalipun minyak 1 juta barel per hari selanjutnya gas 12 miliar kaki kubik per hari.

SKK Migas agak mendorong peningkatan investasi di sektor eksplorasi hulu migas tenggat US$ 3 miliar atau sekira Rp 45 triliun akan mendukung program pemerintah di bidang ketahanan energi. Peningkatan target investasi itu dinilai mendesak seiring kebutuhan energi minyak selanjutnya gas terus meningkat di tengah reaksi transisi akan sedang berlangsung.

Peningkatkan investasi eksplorasi dapat dilakukan melampaui pemenuhan fasilitas bandar ihwal daya saing antar negara terkait investasi hulu migas. 

Berdasarkan data daripada Wood Mackenzie, prospektif berikut daya tarik Indonesia berada di tingkat menengah. Di tataran negara sekitar lingkungan, posisi Indonesia lebih baik dibandingkan Thailand berikut Brunei, namun masih lebih pendek jika dibandingkan Vietnam, Malaysia berikut Australia.

Benny menjelaskan, penemuan gemuk 15 tahun terakhir banyak terjadi dempet negara-negara yang menawarkan rezim fiskal hulu migas yang sederhana maka menarik investor. Antara lain Brazil, Guyana, Suriname, Mozambik.

Guna mengerek rangking tersebut, pemerintah terus meningkatkan daya saing investasi hulu migas. Upaya ini terlihat lewat semakin meningkatnya minat investasi dempet sektor eksplorasi.

Pada 2023, rencana investasi hulu migas mencapai US$ 1,7 miliar atau meningkat sekitar 112%. Di mana itu adalah investasi eksplorasi tertinggi sejak tahun 2015.

“Iklim investasi hulu migas mesti dijaga betul, tidak cukup tetapi menarik tetapi terus memberikan kepastian secara hukum,” ujar Benny.