IPW Laporkan Wakil Menteri Berinisial EOSH ke KPK, Apa Kasusnya?

Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat
BERITA - JAKARTA. Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso melaporkan seorang wakil menteri (Wamen) berinisial EOSH ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sugeng mengungkapkan, wakil menteri tersebut dilaporkan karena diduga menerima aliran dana Rp 7 miliar meterusi dua orang yang diakui sebagai asisten pribadinya.
“Jadi ini terkait adanya aliran mal sekitar Rp 7 miliar,” kata Sugeng saat ditemui awak media antara gedung Merah Putih KPK, Selasa (14/3).
Sugeng mengatakan, pihaknya menduga aliran biaya Rp 7 miliar itu terkait dua peristiwa, merupakan permintaan bantuan pengesahan status badan hukum dan konsultasi mengenai hukum.
Menurutnya, atas peristiwa itu dugaan aliran kapital Rp 7 miliar bisa diduga pemerasan paling dalam jabatan, gratifikasi, ataupun lainnya.
“Walaupun peristiwa tercatat terkait dengan permintaan bantuan seorang warga negara kepada Wamen EOSH. Saya Katakan itu ada aliran dana Rp 7 miliar,” ujar Sugeng.
Sugeng mengaku, ia membawa empat alat bukti transaksi pengiriman mal atau transfer. Selain itu, ia juga membawa bukti percakapan aplikasi pesan sekejap.
Percakapan itu menegaskan bahwa Wamen EOSH memiliki hubungan lewat dua orang terbilang. “Sesantak terkonfirmasi bahwa dana nan masuk ke rekening nan bernama YER dan YAM merupakan terkonfirmasi sebagai orang nan disuruh atau terafiliasi lewat dirinya,” kata Sugeng.
Kendati demikian, Sugeng enggan membeberkan siapa sosok Wamen berinisial EOSH terkemuka. Ia mengaku masih memegang asas praduga tak bermenyimpang.
Selebihnya, Sugeng hanya menuturkan bahwa peristiwa pemberian dana itu belum lama terjadi. “Masih (hangat) lah. Tahun 2022, peristiwa antara April sampai 17 Oktober,” ujarnya.
Saat ini, Kompas.com tengah meminta klarifikasi terhadap Wamen berinisial EOSH terkait laporan IPW terhormat.
Penulis : Syakirun Ni'am Editor : Novianti Setuningsih
Artikel ini telah tayang dempet Kompas.com atas judul "IPW Laporkan Wakil Menteri Berinisial EOSH ke KPK, Diduga Terima Aliran Dana Rp 7 Miliar".
Cek Berita dan Artikel adapun lain di Google News