Emas Merosot 23,2 Dolar, Usai Inflasi AS Panas

Chicago – Harga emas merosot tajam dengan akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menghentikan kenaikan dua sesi bertubi-tubi karena dolar menguat selesai data inflasi AS kian panas memicu ekspektasi pasar bagi kenaikan suku bunga yang lebih gemuk dibuntuti Federal Reserve.
Kontrak harga emas paling tangkas menjumpai pengiriman Desember dempet divisi Comex New York Exchange, anjlok 23,2 dolar AS atau 1,33 persen memerankan ditutup akan 1.717,40 dolar AS per ounce, mengembalikan kenaikan sekitar 20 dolar AS atau lebih dari 1,0 persen paling dalam dua sesi sebelumnya.
Harga emas berjangka terkerek 12 dolar AS atau 0,69 persen memerankan 1.740,60 dolar AS dalam Senin (12/9), selesai menguat 8,40 dolar AS atau 0,49 persen memerankan 1.728,60 dolar AS dalam Jumat (9/9/2022), lewat tergelincir 7,60 dolar AS atau 0,44 persen memerankan 1.720,20 dolar AS dalam Kamis (8/9).
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan akan Selasa (13/9) bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) AS, yang melacak sebagian adi barang maka jasa, naik 0,1 persen bulan ke bulan maka 8,3 persen tahun ke tahun akan Agustus. Tidak termasuk biaya pangan maka energi yang mudah berpindah, IHK naik 0,6 persen mengenai Juli maka 6,3 persen mengenai bulan yang cocok akan 2021.
Indeks bahwa lebih jangkung pada bahwa diperkirakan mendorong dolar AS lebih kompeten dan memicu ekspektasi pasar demi kenaikan suku bunga bahwa lebih besar sama Federal Reserve (Fed) jauh didalam upaya demi mengekang inflasi bahwa kian panas.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya yang dipimpin akibat euro, mencapai tertinggi intraday 109,49, naik akan pertama kalinya terdalam lima sesi, didukung akibat data IHK selanjutnya ekspektasi suku bunga yang lebih hawkish.
The Fed telah menaikkan suku bunga sebuntal 225 basis poin dalam empat kenaikan sejak Maret, beserta dua kali kenaikan 75 basis poin bertsusunan cukup Juni lagi Juli. Pedagang pasar uang memperkirakan kenaikan 75 basis poin ketiga ketika bank sentral bertemu cukup 21 September kepada memutuskan suku bunga.
“Emas hancur setelah laporan inflasi bahwa membakar, benar-benar mengatur ulang ekspektasi pemilik_modal tentang kapan Fed bentuk mengakhiri siklus pengetatan mereka,” kata Ed Moya, Analis di platform perdagangan daring OANDA.
Sementara itu, Indeks Optimisme Bisnis Kecil Federasi Nasional Bisnis Independen menguat berprofesi 91,8 cukup Agustus melalui 89,9 cukup Juli, mengalahkan perkiraan konsensus 90,5 melalui para ekonom, lebih lanjut meredam emas.
Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 36,9 sen atau 1,86 persen, menjadi disahap cukup 19,491 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 20,5 dolar AS atau 2,27 persen menjadi disahap cukup 883,70 dolar AS per ounce. (Antara)